Wednesday, February 11, 2009

PPP Gagas Poros Perubahan

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusulkan Segi Tiga Emas (Golden Triangle) yang sudah ada sejak sebelum Pemilu 9 April 2009 menjadi Poros Perubahan.

Gagasan tersebut disampaikan Ketua DPP PPP Emron Pangkapi di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan, Poros Perubahan adalah koalisi untuk mendapatkan mandat memerintah tahun 2009-2014 sebagai upaya menyelamatkan perekonomian bangsa akibat krisis global.

Menurut Emron Pangkapi, koalisi dalam poros ini merupakan poros tengah dan gabungan partai-partai di luar partai pemenang dan sekutunya yang total jumlah dukungannya melebihi 60%.

Koalisi itu akan menyepakati seorang figur kandidat presiden.

"Saat inilah para pimpinan Parpol diuji kesanggupannya untuk menempatkan kepentingan koalisi di atas kepentingan partainya, demi mencapai perubahan yang didambakan," kata Emron.

Poros tengah, kata Emron, selain beranggotakan kelompok Golden Triangle, juga melibatkan sejumlah partai menengah dan kecil.

"Untuk itu diperlukan pertemuan khusus yang membahas konsep deklarasi kemitraan yang memuat secara jelas hak dan kewajiban politik partai pendukung koalisi. Partai-partai harus mencapai kesepakatan kemitraan bila berhasil memerintah dan atau sebaliknya kesepakatan sebagai oposisi yang efektif jika gagal," katanya.

Emron mengatakan koalisi Poros Perubahan harus mampu menyatukan partai-partai menengah, tanpa harus menunggu Pilpres putaran kedua. Koalisi tersebut harus mencari figur alternatif sebagai sosok perubahan.

Idealnya, kata dia, partai-partai memberikan jalan kepada Prabowo Subianto sebagai Capres yang paling ideal dengan semangat perubahan dengan calon wapres yang dapat diterima semua pihak.

"Marilah kita mencoba berpikir jernih dan mengedepankan budaya memberikan jalan bagi anak bangsa dengan semangat perubahan menuju Indonesia yang lebih baik,? katanya.

Menurut Emron, koalisi Poros Perubahan harus ikhlas memberikan haluan kepada Prabowo Subianto.

"Jika menampilkan Ibu Mega atau Pak Wiranto, sudah terbukti gagal tahun 2004. Begitu juga Pak Jusuf Kalla, suara Golkar anjlok. Prabowo satu-satunya pilihan tepat untuk bertanding para Pilpres melawan SBY," katanya.

No comments:

Post a Comment